Minggu, 08 Juli 2012

Taksiran Jumlah Kerugian Piutang

Jumlah piutang yang disajikan dineraa hendaknya menunjukkan jumlah bersih yang diperkirakan dapat direalisir. Untuk itu harus dilakukan prediksi terhadap jumlah piutang yang mungkin tidak akan tertagih.

Piutang Tak Tertagih
Suatu piutang yang tidak dpat ditagih adalah kerugian pendapatan yang memerlukan perlakuan khusus, melalui ayat pencatatan yang tepat didalam perkiraan, penurunan  yang berkaitan dalam laba dan ekuitas pemegang saham.

terdapat dua metode akuntansi untuk mencatat piutang yang tidak tertagih. Metode penyisihan (allwoance method), dan metode pengapusan langsung (dirrect write off method)

  1. Metode Penyisihan (allowance method)
          Metode ini digunakan perusahaan apabila mengalami kerugian piuttang dalam jumlah relatif besar. Estimasi dari metode ini dicatat sebagai beban dan pengurang tidak langsung terhadap piutang usaha (melalui kenaikan akun penyishan) dalam periode dimana penjualan itu dicatat.
         Penyisihan piutang tak tertagih merupakan akun lawan yang mengurangi piutang usaha dan hasilnya adalah saldo piutang usaha yang dilaporkan dalam nilai realisasi berih. Apabila piutang usaha tersebut tidak dapat ditagih maka piutang tersebut haus dihapuskan.
        Ada 2 jenis pendekatan yang digunakan untuk membuat taksiran tentang jumlah piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih.
Pendekatan presentase penjualan
Piutang usaha diperoleh dari penjualan kredit, oleh karena itu jumlah penjualan kredit dapat digunakan untuk mengestimasi jumlah beban piutang tak tertagih.
Rumus untuk menentukan presentase pentuishan piutang tak tertagih:
penyisihan Kerugian Piutang % = PT     -     PD x 100%
                                                     Penj. kredit

pendekatan presentase piutang
Pendekatan Presentase piutang dapat diterapkan dengan menggunakan tarif gabungan yang mencerminkan estimasi piutang tak tertagih. tujuan utama pendekatan ini adalah untuk melaporkan piutang pada nilai bersihnya dalam realisasi neraca. pendekatan ini memfokuskan pada penentuan jumlah penyisihan piutang tak tertagih yang diinginkan. jumlah tersebut disajikan sebagai pengurangan piutang.

     2. Metode penghapusan langsung (Dirrect Write off Method)
         Metode penghapusan langsung adalah suatu metde dimana perusahaan mencatat kerugian piutang berdasarkan jumlah yang benar-benar dihapuskan pada periode penerimaan piutang yang dihapuskan dan setiap piutang yang dihapuskan dibebankan pada perkiraan penyisihan piutang tak tertagih.
        metode ini mengasumsikan bahwa dari setiap penjualan akan dihasilkan piutang usaha yang baik, dan kejadian selanjutnya membuktikan bahwa piutang tertentu ternyata tidak tertagih. Kerugian tersebut akan dicatat sebagai berikut:
              Beban piutang tak tertagih                                xxxxxx
                             Piutang Usaha                                                   xxxxxx

Penagihan piutang usaha yang dihapuskan
Penghapusan piutang usaha tidak menyebabkan tuntunan kepada pihak debitur menjadi hilang. Oleh karena itu debitur masih memiliki kewajiban untuk melunasi hutangnya. sehingga ada kemungkinan piutang yang telah dihapus dapat ditagih kembali.

Jika penghapusan piutang dilakukan dengan metode langsung dan diketahui dalam periode yang sama dengan periode penghapusan piutang, maka pencatatan penerimaan kembali piutang yang telah dihapus:
                      Piutang yang dihapus                               xxxx
                                  penyisihan piutang tak tertagih                    xxxx
Pada saat piutang dilunasi:
                     kas                                       xxxx
                            Piutang yang dihapus                 xxxx               

Rabu, 04 Juli 2012

Piutang Usaha

Pengertian Piutang
Piutang adalah hak atau klaim kepada pihak ketiga yang diharapkan dapat dijadikan kas dalam satu periode akuntansi, atau penurunan aset yang digunakan untuk uang muka yang dibayarkan kepada pihak ketiga dengan maksud penggunaannya akan dipertanggungjawabkan kemudian.

Piutang Penting bagi para manajer dan investor karena piutang merupakan aset perusahaan dan piutang merupakan penentuan laba serta pengukuran kinerja perusahaan terutama dalam menghasilkan pendapatan.

Klasifikasi piutang menurut jangka waktu tertagihnya :
  1. Piutang Jangka Pendek (Current Receivable) yaitu piutang yang dapat tertagih dalam jangka waktu kurang dari satu tahun.
  2. Piutang Jangka Panjang ( Noncurrent Receivable) yaitu piutang yang dapat tertagih dalam jangka waktu lebih dari satu tahun
Klasifikasi piutang di neraca:
  1. Piutang Usaha : Piutang yang timbul dari transaksi penjualan barang atau jasa dalam kegiatan normal perusahaan.
  2. Piutang Nonusaha: piutang yang berasal dari berbagaitransaksi yang tidak  berhubungan dengan kegiatan utama perusahaan.
Pengakuan piutang usaha dalam sebagian besar transaksi piutang yang harus diakui adalah harga pertukaran di antara kedua belah pihak. Pada perusahaan jasa, piutang yang timbul dari penjualan kredit diakui pada saat jasa tersebut selesai dilakukan sedangkan pendapatan diakui ketika ada proses penerimaan kas atau setara kas.

Ayat jurnal untuk mengakui pendapatan dengan menggunakan metode perpetual:
          Piutang Usaha                                xxxxx
                     Pendapatan                                       xxxxx
          HPP                                              xxxxx
                     Persediaan                                        xxxxx

Ayat jurnal untuk mencatat pelunasan piutang:
        Kas/Bank                                       xxxxx
                    Piutang usaha                                     xxxxx

Ada 2 cara pengakuan penjualan yang berpengaruh terhadap pengakuan jumlah piutang usaha:
  1. Metode Kotor: mengakui jumlah piutang sebesa penjualan tanpa dipengaruhi oleh potongan yang akan diberikan.
  2. Metode Bersih: Mengakui jumlah piutang setelah dikurangi potongan penjualan. 
Pada tanggal 1 Juni 2009 PT Murah menjual barang dengan syarat 2/10-n/30
dengan harga Rp 4.000.000,-
Pada tanggal 6 Juni 2009 diterima pembayaran sebesar Rp 1.000.000,-
Pada tanggal 23 Juni 2009 dilakukan pelunasan piutang sebesar Rp 3.000.000,-
Metode Kotor
1 Juni 2009    Piutang Usaha                     Rp 4.000.000,-
                                  Penjualan                                          Rp 4.000.000,-
6 Juni 2009    Kas                                    Rp 980.000-*
                      Diskon Penjualan                Rp  20.000,-  **      
                                  Piutang Usaha                                  Rp 1.000.000,-

* Rp 1.000.000-(Rp 1.000.000x2%)
** Rp 1.000.000x2%  

23 Juni 2009   Kas                                  Rp 3.000.000
                                Piutang usaha                                   Rp 3.000.000

Metode Bersih
1 Juni 2009    Piutang Usaha                   Rp 3.920.000
                                 Penjualan                                      Rp 3.920.000
Rp 4.000.000-(Rp4.000.000 x 2%)

6 Jun 2009    Kas                                  Rp 980.000
                                Piutang usaha                               Rp 980.000
Rp 1.000.000-(Rp 1.000.000 x 2%)

23 Juni 2009  Piutang usaha                                Rp 60.000
                                  Diskon Penjualan yg hilang                         Rp 60.000
Rp 3.000.000 x 2%

                     Kas                                               Rp 3.000.000
                                Piutang Usaha                                             Rp 3.000.000